Mengenai Saya

Foto saya
Hobby Travelling, Makan, Cita-Cita pengen kurus

Label

Minggu, 29 April 2012

Laporan KKL Indopos

TUGAS LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN CETAK (KKL CETAK) 
SURAT KABAR HARIAN INDOPOS

Oleh :

Nama : ERNAWATI 
NRP : 2009110044

INSTITUT IMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JAKARTA 
2011 






INSTITUT ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JAKARTA 

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI 

JURUSAN ILMU JURNALISTIK 


LEMBAR PERSETUJUAN  LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN 

BIDANG ILMU JURNALISTIK HARIAN INDOPOS

Nama : Ernawati

NRP : 2009110044

Jurusan : Ilmu Jurnalistik

Tempat KKL : Surat Kabar Harian Indopos


Jakarta, 10 Desember 2011


Mengetahui,                                                                                           Menyetujui,
Ketua Jurusan                                                                                  Dosen Pembimbing





Drs. Dadan Iskandar, M.Si                                                                 Norman Meoko







KATA PENGANTAR

         Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga tugas Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Cetak ini selesai tepat pada waktunya. Kuliah Kerja Lapangan ini dilaksanakan untuk memenuhi Mata Kuliah Kerja Lapangan dalam ujian akhir semester (UAS) di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta, Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Jurnalistik. 
      Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian Tugas Laporan KKL Cetak ini penulis banyak menghadapi kesulitan, namun berkat kemauan dan kerja keras serta bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak maka tugas ini dapat terselesaikan.
          Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan Terima Kasih yang sebesar-besarnya kepada : 
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Kedua Orang Tua
3. Dr. Mulharnetti Syas, M.Si, Dekan Jurusan Ilmu Jurnalistik Kampus Tercinta IISIP Jakarta
4. Norman Meoko, Dosen Pembimbing KKL Cetak Kelompok E
5. Segenap Redaksi Harian Indopos. Pemimpin Redaksi Indopos Don Kardono. Koordinator Kompartement Pak Ariyanto. Sekretaris Redaksi Mbak Icha. Redaktur Indotainment Mbak Erika. Redaktur China Town Ncing Yayat. Redaktur Kriminal Pak Irzan. Wartawan senior Mas Nano dan Mas Riko.
6. Teman-teman kelas KKL Cetak kelompok E, seperti Yehezkiel, Ridwan, Jaka, Angga dan Iman.
7. Teman-teman Angkatan 2009, Restu D. Putri, Haris Prabowo, Rizky Wulansari, Mira Hudita, dan Irma Suryani yang memberi masukan dan dukungan kepada penulis. 
          Penulis menyadari bahwa isi dari tugas ini, masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tugas penulis selanjutnya. 
          Akhirnya penulis berharap, semoga tugas ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta wawasan bagi segenap pembacanya.
Jakarta, 25 Desember 2011



Penulis




DAFTAR ISI ................................................................................................   i                            
KATA PENGANTAR …………………………………….........................   ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………................  iii

BAB I PENDAHULUAN
            A. Latar Belakang ………........……………………………………... 1
            B. Tujuan Pelaksanaan KKL ………………..………........…………. 2
            C. Manfaat Pelaksanaan KKL …………………..………………...… 3

BAB II SURAT KABAR HARIAN INDOPOS
            A. Sejarah Singkat Surat Kabar Harian INDOPOS ……….............…. 5
            B. Visi dan Misi ……………………………………………………... 6
            C. Struktur Organisasi …….............………………………………… 7
            D. Fungsi dan Bidang Tugas Redaksi …….........…………………… 10
            E. Bagan Struktur Organisasi ……………………………...........….. 12
            F. Flow of News ………………............…………………………... 13
            G. Isi Redaksi …………………………….........………………….. 15

BAB III PELAKSANAAN KKL
           A. Tugas – tugas selama KKL ………..........………………...……. 18
           B. Hasil Kerja selama KKL …………………..................………… 19
           C. Keterampilan yang diperoleh ………............…………………… 22

BAB IV ANALISA MEDIA MASSA
           A. Analisis Aktivitas KKL …………………...........………………. 23
           B. Analisis Manajemen ………............……………………………. 24
           C. Analisis Alur Berita ……………............……………………….. 30
           D. Keterampilan yang diperoleh ……………….............…………... 31

BAB V PENUTUP
           A. Kesimpulan ………...........……………………………………... 33
           B. Saran …….........……………………………………………….. 34

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………….............…… 35

LAMPIRAN




BAB I 
 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

                   Sejak dahulu media massa dapat dikatakan mampu menginformasikan setiap peristiwa, permasalahan dan gejala yang ada di masyarakat baik kepada pembaca, pendengar serta penontonnya. Walau komunikasi satu arah yang selalu menghasilkan umpan balik yang terbuka masih sering terjadi. Sebelum ditemukannya mesin pencetak, orang-orang di jaman dahulu kala menyebarkan berita dari mulut ke mulut, surat tertulis, atau papan pengumuman.

                         Kemudian orang-orang mulai memikirkan kebutuhan sebuah laporan berita tertulis. Bangsa Romawi kuno menemukan sistem yang cukup mengesankan dalam menyebarkan berita tertulis tersebut. Sistem itu disebut dengan nama acta diurna (kejadian-kejadian harian), sebuah lembaran berita ditulis tangan yang diterbitkan oleh pemerintah untuk umum dari tahun 59 sebelum masehi sampai setidaknya tahun 555 masehi yang memberitakan tentang politik, skandal, persidangan, kampanye militer, dan eksekusi.
Suratkabar di Indonesia mempunyai sejarah yang cukup panjang yang secara singkat terbagi dalam enam periode, yakni zaman Belanda, zaman Jepang, zaman kemerdekaan, zaman Orde Lama, zaman Orde Baru dan zaman reformasi. Saat ini, suratkabar yang termasuk ke dalam media cetak tengah bersaing dengan media online, akan tetapi itu tidak membuat media cetak mundur dalam menyampaikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat, dalam arti peluang media cetak masih ada dan terbuka lebar untuk di terima di kalangan masyarakat.

                     Media massa elektronik maupun cetak merupakan media yang berfungsi memberi informasi, mendidik, dan menghibur. Akan tetapi media cetak mempunyai beberapa kelebihan dibanding media elektronik yaitu dalam hal cara penyampaian informasi. Salah satu keunggulan sistem cetak jarak jauh adalah kemampuannya dalam memangkas dan bahkan menghilangkan dimensi ruang dan waktu. Selain itu media cetak juga mampu menceritakan sebuah peristiwa dengan tulisan dan memiliki efek positif dengan membaca. Tidak hanya itu, media cetak juga mampu menyuguhkan sesuatu yang tidak dimiliki media lain seperti penulisan feature, kolom, tajuk rencana, opini dan ada juga rubrik yang mampu membuat pembacanya dekat dengan media cetak tersebut.

                   Hal tersebut yang melatar belakangi penulis mengambil Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di media cetak. Sebab dalam KKL media cetak penulis mampu belajar teknik – teknik penulisan berita yang menjadi dasar bagi seorang wartawan. Selain itu KKL merupakan salah satu syarat wajib bagi mahasiswa Ilmu Jurnalistik untuk mengambil mata kuliah selanjutnya yaitu seminar dan skripsi. KKL juga dapat menjadi landasan atas penilaian dosen ataupun penilaian dalam hal praktek di dunia pekerjaan jurnalistik yang sesungguhnya di kemudian hari.

B. Tujuan KKL KKL

              Merupakan matakuliah prasyarat dengan bobot 3 SKS, yang juga merupakan mata kuliah prasyarat untuk mengambil mata kuliah seminar dan skripsi bagi setiap mahasiswa Ilmu Jurnalistik di IISIP Jakarta. Tujuan mata kuliah KKL agar mahasiswa mampu melaksanakan teori Ilmu Jurnalitik yang sudah diperoleh dari setiap dosen di kelas, serta dapat menjalankan tugas jurnalistik yang sesungguhnya di media massa, baik media cetak ataupun media elektronik.

              Selain itu penulis ingin memahami cara kerja wartawan media cetak. Sehubungan penulis melakukan KKL Cetak di harian INDO.POS, penulis juga ingin mengetahui bagaimana:

a. Tahapan pra cetak pada harian INDO.POS

b. Prasarana apa saja yang ada dan digunakan dalam tahap pra produksi cetak INDO.POS

c. Tim redaksi yang terlibat dalam pembuatan berita di INDO.POS

d. Menjalankan tugas dan kewajiban praktek dari Fakultas Ilmu Komunikasi Institut Ilmu Sosial dan Ilmu     Politik Jakarta, yang merupakan salah satu prasyarat kelulusan mahasiswa.

e. Mempraktekan ilmu secara materi dan teori yang telah didapatkan dalam perkuliahan.

f. Mencoba mengadakan praktek lapangan secara langsung dengan mengadakan liputan ke lapangan menemui narasumber dan peristiwa yang terjadi langsung.

g. Mencoba mengadakan penelitian sesuai dengan apa yang sudah didapat ini secara teori untuk dipraktekan di tempat KKL yaitu INDO.POS

h. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan dalam menciptakan mental yang baik.

C. Manfaat KKL

                    Bagi penulis kegiatan KKL bermanfaat untuk lebih memahami kegiatan jurnalistik seperti mencari, mengumpulkan, serta menyebarluaskan karya jurnalistik khususnya dalam berita cetak dan penulis mendapatkan pengalaman tentang bagaimana cara – cara yang baik dalam membuat karya jurnalistik. Selain mengetahui hal teknis mengenai cara penulisan berita pelaksanaan KKL juga memberi pengetahuan bagaimana cara kerja seorang wartawan secara keseluruhan mulai dari mencari berita, mewawancarai narasumber, hingga mengolah fakta peristiwa tersebut menjadi menjadi sebuah berita.





BAB II 
 PROFIL SURAT KABAR HARIAN INDO.POS

A. Sejarah Berdirinya Indopos

                    INDO.POS adalah nama surat kabar harian milik grup Jawa Pos yang berkedudukan di Surabaya. Berada di bawah Jawa Pos News Network (JPNN), suatu jaringan surat kabar terluas di Indonesia. JPNN kini memiliki lebih dari 140 surat kabar, tabloid dan majalah serta 40 jaringan percetakan di seluruh Indonesia. Oplah INDO.POS tahun 2009 mencapai 117.893 eksmplar. INDO.POS beredar di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dan terbit perdana pada 25 Februari 2003. Selama ini Jawa Pos yang home-nya di Surabaya sulit bersaing di Jakarta.

                   Pelanggannya hanya berkisar 5.000 eksemplar. Itupun segmennya orang-orang Jawa Timur yang ada di Ibu Kota. Cetak jarak jauh di Jakarta juga tidak membantu. Boleh dikatakan brand Jawa Pos tidak cukup kuat untuk Jakarta. Sangat kontras dengan yang di Jawa Timur apalagi di Surabaya, dan daerah lainnya di Indonesia. Dengan mempelajari analisa yang didapat dari strategi marketing majalah TIMES, untuk edisi Asia Pasific yang berkedudukan di Singapura.Akhirnya, Dahlan Iskan yang saat itu menjabat sebagai chairman dari Jawa Pos Group membuat suatu terobosan. Terobosan yang dimaksud adalah dengan membuat edisi Jakarta dari Koran Jawa Pos. Begitu ide awalnya, hingga INDO.POS mau tidak mau harus bertarung di Jakarta. Setelah INDO.POS terbit, Jawa Pos secara otomatis tidak lagi beredar di Jakarta. Ia digantikan INDO.POS.

                   Dengan Jargon Koran Jakarta Sesungguh-Sungguhnya, INDO.POS hadir sebagai Koran masyarakat kota. Berita dan artikel-artikelnya serupa dengan Jawa Pos. INDO.POS merupakan edisi Jakarta dari Jawa Pos yang terbit di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Mulai tahun 2006, halaman muka INDO.POS tidak selalu sama dengan halaman muka Jawa Pos, baik dari gambar, maupun berita. Secara umum, Koran ini terbagi menjadi lima kekuatan isi yang menjadi ciri khas INDO.POS yaitu INDOPOS, kopel berita nasional yang biasa dinikmati oleh semua kalangan. JAKARTA RAYA, yang memotret wajah Jakarta dan sekitarnya. INDOTAINMENT, yang akrab dengan informasi selebriti dengan aneka hingar bingarnya. INDOBISNIS, mengangkat pernak-pernik ekonomi bisnis yang memberi inspirasi. INDOSPORT, yang menjadi standar berita olahraga. Pada mulanya, per hari INDO.POS terbit 40 halaman. Namun seiring naiknya harga kertas akibat imbas kenaikan BBM beberapa kali, manajemen Jawa Pos grup mengurangi jumlah halaman INDO.POS menjadi 32 halaman.

                    Seperti induknya Jawa Pos, INDO.POS juga terbit nonstop 7 hari seminggu 365 hari per tahun. Rubrikasi dan perwajahan tak berbeda dengan edisi Jawa Pos. Hanya saja beberapa halaman lebih bersifat local Jakarta seperti Society, Wanita Jakarta, Jakarta Raya, Ekshibisi, dan Olahraga lokal Jakarta. Saat ini INDO.POS memiliki empat versi koran yaitu versi Jakarta, versi Kota Mandiri, versi Banten, dan versi Bekasi. Masing-masing versi berisi halaman lokal yang beredar di kawasan tertentu yang tidak terdapat di versi lain. Versi Kota Mandiri hanya beredar di Kota Tanggerang.

                    Sedangkan versi Banten beredar di provinsi Banten, minus Tanggerang. Demikian pula versi Bekasi hanya beredar di Bekasi. Sejak bulan Juli 2005, INDO.POS melakukan revolusi dengan mencetak seluruh halaman korannya dengan tinta warna. Kini, INDO.POS menjadi satu-satunya koran harian di Indonesia yang menyeluruh halamannya berwarna.

B. Visi dan Misi 

VISI: Untuk memantapkan dan mengembangkan posisi sebagai surat kabar terbaik di Jabodetabek, mengawal setiap detak nadi peristiwa di Megapolitan, dengan berbagai penyesuaian.

MISI : Tetap unggul di bidang media cetak dengan target pembaca di usia emas (29-40 tahun), memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang, dan berperan sebagai produk yang efektif untuk pembaca media. 

C. Struktur Organisasi

Pemimpin Redaksi : Don Kardono

Koor. Kompartemen   : 1. Ariyanto 2. M. Irzan Aslam 3. Wahyu Sakti Awan

Redaktur                     : 1. Syahrir Lantoni 2. Max Wangge 3. Folber Siallagan 4. M. Rizna 5. Hendromasto Prasetyo 6. M. Izzul Mutho

Ass. Redaktur             : 1. Armanto Khoizumi 2. Nurhayat Hudori 3. Syahripudin 4. Yusron Fahmi

Reporter                  :  1. Indra Bonaparte 2. Jafar Shodiq 3. Deri Ahrianto 4. Darul Fatah 5. Heryanto 6. Riko Noviantoro 7. Cholis Faizi 8. Deni Iskandar 9. Novita Amelilawaty 10. Yulistyo Pratomo 11. Dilianto 12. Agus Purwanto 13. Brigita Sicilia 14. Ahmad Sukirno H 15. Lilis Rohanah 16. Dedi Mirwan 17. Didik Suyuthi 18. King Hendro 19. M Satibi 20. Arifin Pasaribu 21. Asep Saepudin 22. Sumber Ginting 23. Ibnul A’Robi 24. Miftahul Ulum 25. Nelly Situmorang 26. Budi W. Iskandar 27. Yeri Florida 28. Siti Mugi Rahayu 29. Dani Triwahyudi 30. Hari Azhari 31. Dewi Maryani 32. Eko Dimas R. 33. Hendriyanto 34. Mufthia Ridwan 35. Joesvicar Iqbal 36. Bakri Siswanto 37. Erika Oktaviana Sari

Fotografer                : 1. Adrianto 2. Toni Suhartono 3. Iwan Tri Wahyudi 4. Charlie Lopulua 5. Fery pradolo 6. Ukon Furkon Sukanda 7. Fedrik Tarigan

Grafis                            : Angga Gumelar

Layout                      : 1. M. Irsyadul Huda (Koordinator) 2. Dahlani 3. Puthut SA 4. Bayu Setiawan 5. Iswanto 6. Awaludin Lathif 7. Tomi Krisnawan ‘ 8. Zaim 9. Bambang Wahyudi 10. Yoga

Staff KL                      : Adnan

Iklan                      : 1. Irwan Setyawan (Manager) 2. Akbar Muslim 3. Beni Karyono 4. Winursito 5. Nurmala 6. Nugroho

Biro Serpong               : 1. Inge Olivia Beatrix 2. Berto Riyadi Promosi : Ave Rosa Dwi Putra

Pemasaran                  : 1. Zaenal Arifin (Manager) 2. Rohmat ST

Event                          : Darmawan

Direksi                  : 1. Rida K Liamsi (Direktur Utama) 2. Don Kardono (Direktur) 3. Misbahul Huda (Presdiden Komisaris) 4. Zaenal Muttaqien (Komisaris) 5. Budi Rahman Hakim (Komisaris)

D. Struktur Organisasi

E. Fungsi dan Tugas Bidang Redaksi

1. Pemimpin Redaksi
     • Memimpin bagian redaksi
     • Bertanggung jawab terhadap mekanisme dan kegiatan kerja redaksi sehari-hari
     • Mengawasi seluruh isi rubrik INDO.POS yang dipimpinnya

2. Redaktur Pelaksana
    • Memimpin langsung aktivitas peliputan
    • Memimpin langsung pembuatan berita para wartawan dan redaktur

3. Redaktur
    • Bertanggung jawab atas isi rubrik berita yang dipercayakan padanya untuk diolah
    • Menentukan, menyeleksi dan mengedit naskah, tema dan judul yang akan dimuat pada rubrik

4. Sekretaris Redaksi
    • Mempersiapkan segala keperluan bidang redaksi
    • Menyiapkan dokumentasi serta perpustakaan
    • Menyiapkan biaya keuangan peliputan para anggota redaksi
    • Menyiapkan keperluan surat-menyurat yang diperlukan redaksi

5. Koordinator Liputan
  • Merekomendasikan kepada Pemimpin Redaksi dalam merekrut para wartawan atau sebaliknya menonaktifkan anggota wartawan yang dalam melaksanakan tugasnya dilapangan melakukan tindak kejahatan pers
  • Melakukan kerjasama dengan Balitbang untuk kinerja wartawan dalam pembinaan mental dan pembekalan wartawan
   • Mengantisipasi objek pemberitaan melalui jumlah wartawan melakukan kunjungan kerja kepada biro-biro daerah atau secara langsung dan tidak langsung bersifat emergency atau dengan kata lain melakukan investigasi (serse)

6. Reporter
    • Mencari berita atau sumber berita dalam bentuk peristiwa atau pendapat 
    • Membuat naskah berita setelah endapatkan bahan berita
    • Membuat foto berita jika memungkinkan

7. Fotografer
   • Mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis
 • Menghasilkan Foto Jurnalistik (Journalistic photography, photographic communication). Fotografer menyampaikan informasi atau pesan melalui gambar yang dipotret

8. Tim Layout dan Produksi
     • Melakukan proses layout, artistik, ilustrasi, majalah atau bulletin
     • Melakukan proses produksi majalah atau bulletin

F. Flow of News INDO.POS

Keterangan Bagan Alur INDO.POS

                Tahapan pertama pada alur berita INDO.POS adalah pengadaan naskah berita.Wartawan menemui narasumber atau meliput sumber berita yang terdiri dari sumber berita pendapat dan peristiwa. Kemudian dari sumber berita tersebut wartawan mengubah bahan berita menjadi naskah berita. Kemudian, naskah berita tersebut dibuat menjadi copy berita, yang selanjutnya dikoreksi oleh redaktur. 

                 Jika redaktur merasa naskah berita yang dibuat masih dirasa perlu dilengkapi, maka reporter berkewajiban melengkapi berita tersebut. Biasanya, bila reporter merasa datanya belum lengkap, repoter mencoba mengkonfirmasi kebenaran data melalui fasilitas telepon yang tersedia di kantor. 

                 Setelah itu reporter kembali mengedit naskah beritanya. Setelah proses itu dijalankan redaktur menyerahkan hasil naskah berita yang sudah matang tersebut kepada redaktur pelaksana untuk dinilai kelayakannya dimuat atau tidaknya. Selain itu redaktur pelaksana juga menentukan penempatannya pada halaman surat kabar. 

                    Setelah melewati bagian redaktur pelaksana, sentuhan akhir proses editing naskah berita ada di tangan pemimpin redaksi. Secara sekilas, pemimpin redaksi (Pemred), mengawasi seluruh isi berita agar tidak keluar, terutama dengan visi dan misi INDO.POS. Karena Pemred yang memiliki peranan utama dalam kelayakan suatu berita untuk dimuat di halaman surat kabar. 

                   Lalu hasil editan berita tersebut diserahkan ke bagian pra cetak untuk diatur tata letaknya (lay out) dan dibuat semacam dummy. Dummy tersebut yang selanjutnya dikirim ke percetakan yang kemudian dicetak untuk dijadikan surat kabar. Setelah itu didistribusikan melalui agen, sehingga Indopos dapat sampai ke tangan pembacanya.

E. Isi Redaksi Karakteristik Surat Kabar Harian Indopos adalah sebagai berikut :

1. Penerbit : PT. Indopos Intermedia Press

2. Nama Surat Kabar : INDO.POS

3. Waktu Terbit : Pagi

4. Periode Terbit : 7x Seminggu

5. Bahasa : Bahasa Indonesia

6. Lingkup Bahasan : Nasional, Internasional, Jakarta Raya, Bisnis, Politik, Indotainmen, Indosport.

7. Segmen Pembaca : Kelas menengah keatas dengan Usia 15 – 40 tahun, Pendidikan SMU –D3 (30%), Sarjana (60%), S2-S3 (10%)

8. Jumlah Halaman : 24 halaman

9. Jumlah Pelanggan : 67.247 pelanggan

10. Jenis Kertas : Kertas Koran

11. Ukuran Kertas : Center Spread (7 kolom) Full Color : Rp. 35.000,- / mmk 1 kolom 43 mml 2 kolom 90 mmk 3 kolom 137 mmk 4 kolom 184 mmk 5 kolom 231 mmk 6 kolom 278 mmk 7 kolom 324 mmk Ukuran Kolom :

12. Cetak : 117.893 eksemplar

13. Tata Warna : Back to Back color (24 halaman)

14. Penyajian Tulisan : Berbentuk Indepth, Spot, dan Reportase

15. Rubrikasi : Nasional, Internasional, Jakarta Raya, Bisnis, Politik, Indotainment, dan Indosport

16. Wilayah Peredaran : Jabodetabek - Nasional Surat kabar merupakan media komunikasi massa yang banyak memuat serba-serbi pemberitaan meliputi bidang ekonomi, politik, budaya pertahanan dan keamanan. 

Gaya bahasa INDO.POS disesuaikan dengan pembaca INDO.POS yang kebanyakan masyarakat menegnah atas. Namun dalam penulisannya tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek.

1. Penulisan Judul
    • Dalam penulisan judul disesuaikan dengan topik yang menarik dan Bahasa Indonesia Jurnalistik menjadi acuan.
    • Judul berita ditulis padat, singkat, jelas dan menarik.

2. Dateline INDO.POS
   • Dalam penulisan berita INDO.POS dateline ditulis dimana berita tersebut dibuat oleh wartawan, contoh : JAKARTA (INDO.POS)
   • Jika didaerah nama kecamatan ditulis, contoh : BOGOR (INDO.POS)

3. Teras Berita atau Lead INDO.POS
   • Teras berita adalah kalimat yang berfungsi mengemukakan bagian terpenting dan paling menarik dari suatu berita, sehingga pembaca dapat mengetahui inti suatu berita.
     • Teras berita ditulis secara singkat dan padat
     • Lead harus memenuhi unsur 5 W + 1 H
    • Teras berita hendaknya ditulis sedemikin rupa sehingga merupakan suatu informasi atau pesan yang jelas bagi pembaca dan bila perlu disiarkan lepas dari tubuh berita.
    • Teras berita sebaiknya merupakan kalimat aktif.

4. Tubuh berita atau Body
   • Fungsi utama berita adalah mendukung atau melengkapi hal yang dikemukakan dalam teras berita sehingga dalam keseluruhannya memenuhi unsur 5W + 1 H. Tubuh berita harus berisi penjelasan dari apa yang terdapat pada lead dan hal pokok lain yang tidak terdapat dalam lead.
   • Dalam teras berita hanya terdapat unsur what dan who, tubuh berita harus berisi data dan keterangan yang menjelaskan unsur where, why, when, dan how.

5. Inisial Reporter
   •  Inisial reporter, redaktur memiliki kebijaksanaan dengan menuliskan nama lengkap reporter.


BAB III 
PELAKSANAAN KKL

A. Tugas-Tugas Selama KKL

               Penulis melaksanakan KKL diawali pada 17 Maret 2011, pada saat mengajukan lamaran KKL di Kantor Redaksi INDO.POS, Jalan Kebayoran Lama, no. 12, Jakarta Selatan. Masa KKL terhitung pada tanggal 10 Juli – 10 Agustus 2011.

            Tugas yang diberikan selama KKL adalah mencari berita / liputan dengan cara datang langsung ke tempat kejadian dengan menanyakan narasumber langsung. Wilayah liputan ditentukan penulis sesuai kreatifitas penulis. Berita yang diperoleh penulis dan diterbitkan selama KKL di Harian INDO.POS yang berjalan selama 30 hari dengan waktu intensif liputan selama 24 hari, telah menghasilkan 12 berita yang dimuat. Bidang pekerjaan yang diikuti selama Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Harian INDO.POS adalah sebagai reporter.
            Penulis dalam melaksanakan tugasnya mencari berita tanpa didampingi oleh reporter tetap dari Harian INDO.POS. Penulis tidak diberikan atau disertakan surat penugasan untuk melakukan wawancara dengan narasumber. Setelah selesai melakukan wawancara dengan narasumber, sama seperti reporter lainnya, penulis juga diharuskan membuat laporan untuk kemudian dijadikan berita dan diberikan ke redaktur sesuai dengan desk.

B. Hasil Kerja Selama KKL

1. Hari / Tanggal : Selasa, 12 Juli 2011 | 09.00

Aktivitas liputan :

1. Wawancara Anang – Ashanty dan T2 di Studio Dahsyat
2. Meliput fitting baju pernikahan Intan Nuraini di butik Amy Atmanto

Judul Berita :

1. Anang Tunggu Kesiapan Ashanty
2. Intan Nuraini Lima Baju untuk Pre Wedding

2. Hari / Tanggal : Rabu, 13 Juli 2011 | 09.00

Aktivitas liputan :
1. Wawancara Olga Syahputa di Studio Dahsyat
2. Kick-Off sinetron religi Sampeyan Muslim dan Ranum di kantor MD Entertainment, Tanah Abang

Judul Berita : Shireen Sungkar, Lagi, Main bareng pacar

3. Hari / Tanggal : Kamis, 14 Juli 2011 | 11.00

Aktivitas liputan :
1. Preskon Opera Batak di Studio BISS Jakarta Selatan
2. Pemotretan Prewed Thalita Latief di Salon & Studio May May Kebun Jeruk

Judul Berita : Thalita Latief makin dekat dengan pernikahan

4. Hari / Tanggal : Jum’at, 15 Juli 2011 | 15.00

Aktivitas liputan :
Kick-Off Film Langit Biru di Annex Building Thamrin

Judul Berita :
Nia Dinata, Kampanye Bullying Lewat Film

5. Hari / Tanggal : Senin, 18 Juli 2011 | 12.00

Aktivitas liputan :
Preskon Nasional Kit Futsalismo 2011 di Score Café Cilandak Square

Judul Berita : Donna Agnesia, Dukung Suami jadi Anak Band

6. Hari / Tanggal : Selasa, 19 Juli 2011 | 10.30

Aktivitas liputan : 
1. Preskon Persatuan Pengusaha Tionghoa Indonesia di Hotel Mulia Senayan
2. Pameran China –ASEAN di Liuzhou oleh para pengusaha otomotif di Hotel Nikko Thamrin

Judul Berita :
Undang Indonesia Lirik Peluang Bisnis

7. Hari / Tanggal : Rabu, 20 Juli 2011 | 11.00

Aktivitas liputan :
Meliput Klenteng Khong Miou sebagai cermin kerukunan umat beragama di TMII

Judul Berita :
Kelenteng Khong Miou cermin kerukunan beragama

8. Hari / Tanggal : Kamis, 21 Juli 2011 | 11.00

Aktivitas liputan :
Meliput Handphone China yang laku dipasaran di PGC

Judul Berita : Ponsel Tiongkok, Laris Karena Murah

9. Hari / Tanggal : Jum’at, 22 Juli 2011 | 09.00

Aktivitas liputan : Wawancara pemilik Home Industri tas di PIK, Cakung.

Judul Berita : ACFTA – Tas Lokal Saingi Tiongkok

10. Hari / Tanggal : Sabtu, 23 Juli 2011 | 10.30

Aktivitas liputan : Wawancara Kuliner khas China di Cijantung, yang digemari masyarakat Indonesia.

Judul Berita : Mengenal Kuliner Tiongkok yang Populer di Indonesia.

11. Hari / Tanggal : Minggu, 24 Juli 2011 | 11.00

Aktivitas liputan : Liputan di Kampoeng China.

Judul Berita : Kampoeng China yang tak pernah sepi pengunjung

12. Hari / Tanggal : Selasa, 26 Juli 2011 | 11.00

Aktivitas liputan : Wawancara mahasiswi Binus untuk mengisi rubrik CICI

Judul Berita : CICI - Atasi dengan tertib

13. Hari / Tanggal : Kamis, 28 Juli 2011 | 12.00

Aktivitas liputan : Wawancara pengusaha Toko Emas Kemenangan di Ciracas

Judul Berita : Berawal dari Sales, Kini memiliki beberapa Toko Emas dan menjabat sebagai Ketua II Puskoppas Jakarta

14. Hari / Tanggal : Jum’at, 29 Juli 2011 | 10.30

Aktivitas liputan : Wawancara pemilik took busana muslim di PGC

Judul Berita : ACFTA – Gusur Mukena Lokal

15. Hari / Tanggal : Sabtu, 30 Juli 2011 | 11.00

Aktivitas liputan :
1. Pameran Budaya Budha – Indonesia di Pluit Village
2. Pameran Gingseng Changbaisan

Judul Berita : Usia semakin tua semakin ringan

16. Hari / Tanggal : Senin, 01 Agustus 2011 | 09.00

Aktivitas liputan : Meliput Sejarah Klenteng Toasebio di kawasan Petak Sembilan

Judul Berita : Mengenal Klenteng Toasebio

17. Hari / Tanggal : Selasa, 02 Agustus 2011 | 09.00

Aktivitas liputan : Wawancara mahasiswi Binus untuk mengisi rubrik CICI

Judul Berita : CICI – Hindari Pelecehan

18. Hari / Tanggal : Sabtu, 06 Agustus 2011 | 10.30

Aktivitas liputan :
1. Liputan Grup Musik Muslim etnis Tionghoa “Nasyid Lampion” di MH. Thamrin City.
2. Liputan CHAIN (Chinese Art and Culture Night) di Binus University.

Judul Berita : Nasyid Lampion lauching Album barunya


C. Keterampilan Yang diperoleh Selama di INDO.POS

1. Penulis memahami cara penulisan berita baik dan benar dari segi eksklusifitas, keakuratan, kejelasan, dan kecepatan

2. Penulis memahami bagaimana cara mendapatkan informasi yang benar dari narasumber

3. Penulis mengetahui tata cara mewawancarai narasumber yang baik.

4. Penulis mengetahui cara mengambil angle berita yang tepat.

5. Penulis mengetahui cara penulisan berita dari berbagai bidang


BAB IV
 ANALISA MEDIA MASSA

A. Analisis Terhadap Aktivitas KKL

                     Dalam ragam perencanaan untuk mewujudkan motif komunikasi, akan dibicarakan suatu aspek lain yakni pemilihan saluran komunikasi yang akan digunakan. Saluran komunikasi adalah jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan atau feedback komunikan kepada komunikatornya. Dalam konteks tersebut bisa juga isi pernyataan atau umpan balik / feedback tersebut disalurkan melalui alat–alat perantara yang disebut medium (tunggal) dan media (jamak).

                       Dengan demikian, media komunikasi berarti alat–alat perantara yang digunakan dalam usaha manusia menyampaikan isi pernyataannya kepada manusia lain. Saluran komunikasi dapat dibagi menjadi dua golongan menurut pemakaian medianya, yaitu saluran komunikasi tanpa media dan saluran komunikasi menggunakan media. Sedangkan media komunikasi dibagi dua golongan menurut jumlah komunikan yang dapat dicapai oleh media tersebut, yaitu media massa dan non media massa.

                       Media massa dapat dibagi pula menjadi media massa periodik dan media massa non periodik yang berkaitan dengan jangka waktu penyampaian isi pernyataan. Mengenai ‘Media Komunikasi’ juga terkait dengan kemampuan media tersebut terhadap penguasaan ruang dan waktu dari isi pernyataan yang disalurkannya. Hal ini juga disebut daya pengaruh terhadap ruang dan waktu. Daya pengaruh pada ruang artinya penguasaan isi pernyataan tersebut terhadap ruang. Sedangkan daya pengaruh terhadap waktu artinya penguasaan isi pernyataan terhadap waktu. Isi pernyataan yang sama disampaikan melalui berbgai macam saluran komunikasi tidak sama daya pengaruhnya pada ruang dan waktu. Isi pernyataan hanya menguasai ruang, jika disampaikan melalui radio dan televisi. Isi pernyataan hanya menguasai waktu, jika disampaikan melalui surat kabar, majalah dan film.

                     Pada mulanya di atas meja disusun rangkaian huruf dari kayu yang mengandung isi pernyataan. Rangkaian huruf tersebut diikat dengan kuat, lalu dilumuri tinta. Setelah itu di atasnya diletakkan selembar kertas dan di atas kertas tersebut diletakan selembar papan. Lalu papan di-pres (ditekan). Kemudian papan tersebut diangkat lalu kertas diambil. Dan pada kertas yang tertekan tersebut tercetak isi pernyataan. Dalam perkembangan selanjutnya, semua alat yang digunakan untuk mencetak tersebut, seperti meja, huruf – huruf yang dicetak dan alat penekannya, disebut denga press. Dalam bahasa disebut dengan alat cetak. Dalam kata kerja Bahasa Belanda disebut persen, yang berarti menekan. Selanjutnya selain cetak, hasil cetakannya juga disebut pers.

                   Seiring berjalannya waktu, hanya sebagian saja dari hasil cetakan yang disebut pers, yaitu surat kabar, tabloid, majalah dan buletin kantor berita. Adapun buku, meskipun dicetak tidak lagi disebut dengan pers. Dalam literatur komunikasi massa khususnya yang bersumber dari negara barat, pengertian pers bukan hanya suratkabar dan majalah (media cetak), tetapi juga media komunikasi lainnya seperti radio, televisi dan film. Pers dalam arti sempit yaitu suratkabar, majalah, dan buletin kantor berita. Sedangkan pers dalam arti luas yaitu suratkabar, majalah, buletin kantor berita, radio, televisi dan film.

               Penulis sendiri berpendapat, lebih baik dalam penggunaan nama masing – masing medium tersebut, seperti majalah, suratkabar, radio, televisi, film dan lain sebagainya. Karena masing – masing medium tersebut memiliki karakteristik tersendiri memiliki pengaruh yang berbeda – beda dalam penyampaian isi pernyataan. Oleh karenanya istilah pers meliputi perusahaan yang menerbitkan majalah, suratkabar dan lain sebagainya. Lalu dengan para wartawan dan semua orang yang bekerja pad perusahaan tersebut, serta kertas suratkabar dan lain sebagainya yang memuat isi pernyataan yang dicetak. Dalam analisis yang akan dilakukan penulis salah satunya adalah penulisan berita hasil KKL penulis di harian INDO.POS.

B. Analisis Manajemen

             Pada laporan ini akan dijelaskan tentang manajemen bagian redaksi INDO.POS berdasarkan penelitian, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan penilaian (6 P).

1. Penelitian Dalam mencari berita, redaksi harian INDO.POS juga melakukan hal yang sama, yaitu penelitian, berita apa yang akan diangkat pada keesokan harinya. Setelah diketahui, lalu disampaikannya redaktur bidang. Lalu redaktur bidang menugaskan reporter untuk mencari berita tersebut. Namun jika penelitian tersebut dan berita dirasa belum cukup, maka dapat dilakukan dengan mengambil data dari internet.

2. Perencanaan James A. F. Stoner, R. Edward Freeman dan Daniel R. Gilbert Jr, berpendapat, “Perencanaan merupakan proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan bersama.” Sedangkan M. Manullang berpendapat, “Perencanaan yang baik harus memberikan jawaban kepada enam pertanyaan yaitu tindakan apa yang harus dikerjakan, dimana tindakan itu dilaksanakan siapakah yang akan mengerjakan itu dan bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu.”
Berdasarkan teori diatas, pelaksanaan kegiatan perencanaan INDO.POS mengadakan rapat perencanaan isi berita, rapat keputusan isi berita dan rapat malam penetapan halaman berita pada esok harinya. Pertemuan tersebut juga diikuti oleh para pendiri. Perencanaan dilaksanakan dengan menentukan dan menetapkan tujuan dan sasaran yang jelas yaitu, mencerdaskan masyarakat lapisan menengah ke bawah dengan memberi fungsi penerangan yang jelas dan benar tentang berbagai macam aspek kehidupan, mendidik, memberi hiburan yang sehat dan turut berpartisipasi terhadap pembangunan dengan menjadikan INDO.POS sebagai wadah penyalur aspirasi rakyat.

3. Penggerakan M. Manullang berpendapat, “Proses penggerakan meliputi pendelegasian tugas. Tugas tersebut merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh seseorang pada sesuatu jabatan tertentu, sedangkan kekuasaan atau authority adalah hak atau wewenang untuk memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan fungsinya itu.” Pada harian suratkabar INDO.POS fungsi penggerakan dilaksanakan dengan sistematis, dan semua berjalan dengan prosedur serta koordinasi yang baik.

4. Pengawasan Fungsi pengendalian yaitu menetapkan standar prestasi kerja, mengukur prestasi saat ini dengan standar yang telah ditetapkan, mengambil tindakan korektif bila ada deviasi yang dideteksi. Di harian INDO.POS pengawasan yang dilakukan manajemen redaksi, iklan, pemasaran dan percetakan merupakan pengawasan 3 tahap, antara lain pengawasan preventif, pengawasan pengendalian dan pengawasan umpan balik. Pada bagian pemasaran, pengawasan yang dilakukan secara langsung dengan mengirim tim staf eksekutif INDO.POS untuk melakukan inspeksi langsung ke tingkat pengecer untuk memastikan sampai atau tidaknya suratkabar tersebut. Pengawasan terhadap penyajian isi berita yang diserahkan dari reporter atau wartawan dilaksanakan langsung pada saat penyuntingan yang dilakukan oleh redaktur. Selain itu redaktur pelaksana juga turut mengawasi berita yang akan dimuat.

 5. Pengorganisasian Pengorganisasian adalah proses mengatur dan mengalokasikan pekerjaan dan sumber daya diantara anggota organisasi sehingga mereka dapat mencapai sasaran organisasi. Dalam penugasannya Redaktur INDO.POS langsung memberikan penugasan kepada reporter untuk mencari berita dan mewawancarai pihak – pihak yang terkait dengan topik berita yang akan diangkat. Peliputan tidak boleh menyimpang dari acuan yang telah ditetapkan (Term of Reference), jadwal redaksional juga disusun sedemikian rupa sehingga target dapat terlaksana.

6. Penilaian Redaktur juga tetap memberikan penilaian terhadap hasil kerja reporter sehingga dapat menjadi bahan evaluasi reporter tersebut dalam penulisan berita selanjutnya. Penilaian terhadap kinerja dan perkembangan seluruh jajaran di perusahaan INDO.POS dibahas dalam rapat yang dilakukan dua atau tiga bulan sekali dan hanya dihadiri oleh pejabat struktural dan manajer bidang/bagian.

Penilaian dapat berupa evaluasi materi berita yang disajikan dan hal – hal yang menyangkut perkembangan dan kemajuan INDO.POS itu sendiri. Selain itu, INDO.POS juga memiliki 6 sistem manajemen + PIRO (Peoples, Ideas, Resources, Objective), antara lain:

 6 M dalam Manajemen Indopos

1. Men

Men disini diartikan jumlah sumber daya manusia yang ada.
 a. Kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM).
      Pendidikan minimal S1.
      Usia maksimal 27 tahun.
      Belum menikah
      Mampu berbahasa Inggris baik lisan maupun tulisan.
      Diutamakan memiliki pengalaman jurnalistik.
 b. Seleksi SDM
       Wawancara
       Tes kesehatan
       Seleksi administrasi
       Psikotes
c. Masa Percobaan Seluruh calon karyawan INDO.POS harus melewati masa percobaan sebelum menjadi karyawan tetap. Calon karyawan akan diberi masa percobaan 3 bulan sampai 6 bulan sampai nantinya diperpanjang atau diangkat menjadi karyawan tetap di INDO.POS.

2. Material

INDO.POS memiliki 60 unit komputer, kamera saku digital tiap rubrikasi memiliki satu unit, dan tujuh unit kamera SLR (Single Lens Refflector) digital untuk pewarta foto. Selain itu mesin dan bahan yang digunakan sebagai penunjang proses produksi antara lain kertas dan tinta yang menjadi material dominan dalam percetakan koran tersebut.

3. Machine

Indopos memiliki 5 mesin faksimili, 8 sambungan telepon, 5 unit printer. Selain itu setiap bagian rubrikasi memiliki sambungan akses internet.

 4. Method

Metode yang dilakukan reporter/wartawan di INDO.POS dilakukan secara aksidensial, dalam arti wartawan turun ke lapangan dan mencari beritanya sendiri, selain melakukan peliputan langsung. Wartawan juga menanggapi narasumber yang memberikan informasi termasuk undangan liputan. Melalui redaktur kemudian akan dipilih siapa (wartawan) yang akan memenuhi undangan liputan tersebut. Dalam setiap peliputannya, INDO.POS selalu melakukan crosscheck terlebih dahulu. Dalam pemasarannya INDO.POS tidak memiliki metode khusus. Akan tetapi INDO.POS selalu berusaha agar hasil produksinya dapat terus diterima dan dinikmati pembacanya, dan mampu bersaing dengan harian lainnya.

 5. Market

Pada dasarnya target sasaran pembaca INDO.POS adalah lapisan masyarakat menengah ke bawah, namun tidak menutupi kemungkinan lapisan masyarakat lain untuk menjadi sasaran targetnya.

6. Money

Dalam penerimaan gaji karyawan INDO.POS, dibedakan dan didasarkan dari tingkatan jabatannya. Secara garis besar setiap karyawan INDO.POS menerima gaji di atas upah minimum regional (UMR).

PIRO (Peoples, Ideas, Resources, Objective)

1. People

Surat kabar INDO.POS memiliki karakteristik segmentasi pembaca yang rata – rata adalah masyarakat lapisan menengah ke bawah. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Indopos, karakteristiknya sebagai berikut:

PROFESI:

Karyawan : 10 %
Pelajar/Mahasiswa : 10 %
Profesional : 10 %
Wiraswasta : 20 %
Lain – lain : 50 %

 TINGKAT PENDIDIKAN:
Mahasiswa : 10 %
Sarjana : 10 %
Umum : 80 %
 USIA: Ø 20 tahun : 10 %
         21 – 35 tahun : 10 %
      36 – 45 tahun : 60 %
        Ø 45 tahun : 20 %


2. Ideas

INDO.POS juga menindak lanjuti dalam rapat evaluasi jika ada masukan dari luar perusahaan mengenai format berita, penyajian berita dan lain – lain baik melalui telepon, pesan singkat (SMS), faksimili dan email.

3. Resourches

Dari beberapa surat kabar yang ada, INDO.POS memberi warna yang berbeda. Karena segmentasi atau sasaran surat kabar INDO.POS mayoritas kalangan masyarakat menengah ke atas diharapkan masyarakat lebih peka dengan berita yang disajikan INDO.POS, yakni berita seputar kriminalitas.

4. Objective

INDO.POS selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk pembacanya, karena INDO.POS memahami benar keinginan masyarakat pembaca dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan oleh INDO.POS Salah satunya dengan menerbitkan Terminal yang memuat berbagai rubrik dengan harga relatif murah dengan berita yang bersaing pula


 C. ANALISIS ALUR BERITA 

                  Redaksi Surat Kabar Harian INDO.POS memiliki masa aktif keredaksian selama satu minggu penuh. Ada 3 tahap yang harus dilakukan INDO.POS dalam proses produksi berita yaitu Rapensi (Rapat Perencanaan Isi), Rakepsi (Rapat Keputusan Isi), dan Redaktur Malam. Dalam tahap terakhir mencetak, mengedarkan dan evaluasi. INDO.POS telah memili percetakan sendiri. Deadline yang diberikan INDO.POS sebelum naik untuk dicetak paling lambat adalah pukul 15.00.
              Dalam pemuatannya INDO.POS juga diketahui tidak hanya memuat berita saja, akan tetapi iklan juga merupakan faktor penting seperti misinya iklan dan berita sama pentingnya. Sehingga pada deadline terakhir jika suatu iklan masuk, iklan dapat mengalahkan suatu berita. Dan tidak mengherankan jika suatu berita yang dianggap mempunyai nilai berita yang tinggi bisa tidak dimuat karena hadirnya iklan tersebut. Oleh karenanya pihak redaksi selalu berkoordinasi dengan bagian sirkulasi iklan dalam pembagian kolom surat kabar. Sehingga pembagian berita dan iklan tidak berbentrokan.

 D. KETERAMPILAN YANG DIPEROLEH DARI KKL

             Setelah penulis merasakan materi atau teori – teori Ilmu Jurnalistik yang telah didapat di dalam kampus, maka dalam KKL ini penulis dapat mengaktualisasi segala ilmu yang telah diperolehnya di kampus. Selain itu, saat penulis mengikuti mata kuliah yang turut dalam membantu penulis dalam hal mencari, mengumpulkan dan mengolah/ menuliskan sebuah berita, maka semuanya jelas membantu penulis saat melaksanakan KKL. Oleh karena itu, dari apa yang telah dilakukan dan dihasilkan penulis dari kegiatan KKL tersebut, dapat disimpulkan dengan beberapa poin yang bisa dicatat terkait dengan hal tersebut, antara lain:
• Penulis banyak memperoleh pengalaman di lapangan saat melakukan liputan

• Penulis mampu berinteraksi dan bekerjasama dengan wartawan dari media lain, baik media cetak dan elektronik dalam pencarian berita

• Penulis dapat berinteraksi dengan narasumber

• Penulis dapat mengetahui redaksional INDO.POS

• Penulis dapat mengetahui bagaimana mendapatkan berita

• Penulis dapat mengerti berita mana yang dapat diterima oleh pembaca

• Penulis dapat mencari dan mengerti berita yang memiliki nilai berita agar bisa dimuat pada surat kabar.

• Penulis juga memiliki pengetahuan lebih dalam mengenai kerja redaksi, masing -masing bagian serta bagaimana mengatur manajemen redaksi yang baik. Sehingga kelak pengetahuan ini dapat berguna saat penulis benar – benar sudah masuk dalam dunia pekerjaan jurnalistik yang sesungguhnya.




 BAB V 
PENUTUP 


A. Kesimpulan 

               Dalam mengambil mata kuliah KKL, penulis begitu banyak mendapatkan pelajaran, sekaligus pengalaman dalam melakukan kegiatan sebagai wartawan sesungguhnya. Karena di bangku kuliah penulis hanya sedikit mendapatkan pengetahuan tentang jurnalis di lapangan. Selama satu bulan melaksanakan KKL di surat kabar harian INDO.POS, penulis merasakan suka dan duka dalam liputan menjadi seorang wartawan. Karena setiap hari reporter dikejar dateline dan bertemu dengan banyak narasumber yang berbeda watak. Penulis mengambil kesimpulan, bahwa menjadi seorang jurnalis yang baik dan handal dibutuhkan kreativitas, kesabaran, vitalitas dan stamina yang tinggi. Hubungan baik antara sesama anggota redaksi dan perusahaan juga diperlukan demi kelangsungan seluruh kerja produksi yang bernaung dalam satu perusahaan penerbitan.

            Tidak hanya itu, penulis juga menjadi tahu bagaimana menjaga hubungan yang baik dengan narasumber yang sudah penulis wawancarai secara langsung. Agar ketika suatu saat penulis meminta bantuan, narasumber dengan senang hati akan membantu. Terkadang ada beberapa hal yang terjadi di lapangan tidak selalu sama dengan ilmu teori yang dipelajari diperkuliahan. Misalnya ada seorang wartawan harus mengupas tuntas fakta yang terjadi namun pada kenyataannya di lapangan ada juga fakta yang tidak boleh semuanya diungkap. Jika mahasiswa menemukan ketimpangan antara teori dengan kenyataan yang terjadi, mahasiswa tersebut diharapkan dapat mengungkapkan analisis dan gagasan untuk menyempurnakan.

                 Manfaat nyata dari kegiatan KKL ini antara lain membuka pengetahuan penulis tentang praktik kerja jurnalistik di lapangan, yakni membuat naskah berita, mengikuti redaktur dalam penyuntingan dan penyeleksian terhadap semua naskah berita yang masung, mengikuti rapat redaksi, memperhatikan cara penyusunan tiap halaman, hingga naskah-naskah tersebut menjadi surat kabar utuh yang diterbitkan keesokkan harinya.

B. Saran

             Untuk instansi / lembaga / perusahaan lebih memperhatikan dan menghargai mahasiswa KKL. Karena mahasiswa KKL tidak hanya sekedar ingin mendapatkan pengalaman yang berarti terutama dalam dunia jurnastik. Penulis mensyukuri, pihak instansi memperhatikan dan memperdulikan mahasiswa KKL-nya karena tidak semua mahasiswa KKL mendapatkan perlakuan yang sama di berbagai instansi. Bagi yang akan melaksanakan KKL sebaiknya dilakukan sewaktu libur semester.

                Karena penulis menyadari betul, bahwa pihak kampus tidak memberikan dispensasi dan akan menjadi beban karena harus melaksanakan kuliah serta liputan yang diberikan instansi / lembaga tempat KKL. Maka, bagi teman-teman yang KKL sebaiknya mengambil waktu yang tepat agar dapat menjalankan KKL dengan baik.



 DAFTAR PUSTAKA


 1. Onong Uchjana Effendy, Kamus Komunikasi Balai Pustaka, Bandung, 1989, hlm. 241

2. Gunadi, YS, Himpunan Istilah Komunikasi, Gramedia, Jakarta, 1989, hlm. 112

3. A.M. Hoeta Soehoet, Teori Komunikasi 1, Yayasan Kampus Tercinta IISIP Jakarta, Jakarta, 2002, hlm. 42

4. A.M. Hoeta Soehoet, Dasar-Dasar Jurnalistik, Yayasan Kampus Tercinta IISIP Jakarta, Jakarta 2003, hlm. 2

5. M Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta 1987 6. James A F Stoner, R Edward Freeman dan Daniel R Gilbert Jr, Manajemen Jilid 1, PT. Precehelindo, Jakarta, 1996

2 komentar:

  1. halo...ernawati

    gue Herwin Gultom, anak IISIP Jakarta. gue lagi nulis buat praktikum jurnalistik, gue boleh minta softcopy laporan KKL, sbg acuan buat penulisan. ini alamat email gue : lucasherwin@gmail.com terima kasih sebelumya.

    BalasHapus
  2. Makasih yak ka, Contoh penulisan nya membantu saya banget untuk nulis laporan kkl ((:

    BalasHapus